Bahas Disini Tokoh Pemimpin Pemimpin Teladan

08.59 REPUBLIK MEMESIA 0 Comments

Pada periode 2015-2016 ini sedang ramai sekali dibicarakan pemimpin dari daerah khusus ibukota, yaitu Basuki Tjahaya Purnama atau yang lebih dikenal dengan Pak Ahok. Mendengar namanya saja sudah terbayangkan banyak hal yang begitu identik dari beliau. Pada sisi positif, beliau adalah sosok yang tegas dan mempunyai rasa semangat tinggi dalam membangun Jakarta, beliau gencar membangun Jakarta dan membuat wajah Jakarta menjadi lebih baik dan maju. Tetapi di sisi sebaliknya, luapan emosi yang tidak bisa dikontrol membuatnya terkesan kasar, juga terkadang melontarkan kata-kata kotor di depan banyak orang dan media. Bagi saya itu seharusnya tidak dapat ditolerir dan tidak layak dilakukan oleh seorang pemimpin, dalam benak saya, terbesit bahwa apakah pemimpin yang tidak bisa memimpin dirinya sendiri bisa memimpin ibukota Indonesia? Well... Pak Ahok pun manusia biasa ya, beliau pasti mempunyai salah dan kekurangan, yang jelas ia tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama dan tidak boleh melanggar norma yang berlaku di Indonesia.

Terlepas dari bahasan tadi, saya sebenarnya penggemar kisah-kisah pemimpin dunia. Saya rasa pemimpin-pemimpin dunia tersohor memiliki kisah unik dan sifat luhur dalam dirinya. Perjalanan karirnya, kisah keluarga, asmara dan hal-hal sulit yang dilaluinya adalah pelajaran yang sangat berharga bagi pembacanya. Saya lebih menyukai mereka ketimbang tokoh-tokoh superhero, selain ceritanya yang realistis, para pemimpin memiliki kekuatan hasil dari kerja keras, bukan kekuatan super. 

Dengan membahas tokoh pemimpin berikut, semoga dapat menjadi referensi kita dalam memilih seorang pemimpin kedepannya, atau malah menjadi inspirasi dan motivasi bagi diri sendiri untuk bersiap menjadi seorang imam atau pemimpin kelak. Dan menyambungan dari bahasan tadi, tidak ada salahnya kita posisikan berada dimanakah Pak Ahok atau pemimpin-pemimpin tersohor di Indonesia (seperti Pak Emil, Bu Risma, Pak Jokowi, dsb) dibandingkan pemimpin luar biasa yang kita bahas kali ini. Kali ini saya hanya membahas beberapa tokoh saja yang menjadi pemimpin tersohor yang sudah pernah saya baca kisahnya dan ikuti kepribadiannya, berikut adalah sosoknya;


JENDERAL BESAR SUDIRMAN

Well... jadi jenderal itu berat, dengar cerita Jendral Sudirman ga kebayang gimana rasanya turun gunung melawan Belanda. Dalam kondisi sakit Jenderal Sudirman masih menjadi orang paling berbahaya bagi musuh. Suatu hari saya penasaran seperti apa kisah Jenderal Sudirman yang heroik itu. Apa ada yang tau, jejak sang Jenderal memimpin perang gerilya dari dalam hutan?

Singkat cerita, Jenderal Sudirman lahir pada 24 Januari 1916, beliau adalah anak dari pasangan rakyat biasa. Namun Jenderal Sudirman adalah seorang yang mempunyai semangat tinggi dan aktif di sekolahnya. Hingga kemudian ia menjadi seorang ustad atau guru di Cilacap, karena sosoknya yang dihormati dan berwibawa. Namun karena keadaan Indonesia yang tak kunjung membaik, ia ikut mengangkat senjata dan mengabdi pada PETA (Pembela Tanah Air) di tahun 1944. Tak lama kemudian ia diangkat menjadi Jenderal pada konvensi tentara rakyat di Yogyakarta. Walau banyak yang meragukan kiprahnya, tetapi ia membuktikannya dengan pengabdian luar biasa dan terus berjuang membela tanah air. Umur Jenderal Sudirman tidak terlalu panjang, beliau meninggal 5 hari setelah hari jadinya yang ke 34 tahun dan hanya menikmati hasil perjuangannya satu tahun setelah agresi militer Belanda ke II usai.

Ya... bagi orang Indonesia nama Jenderal Sudirman sangat tersohor. Dapat ditemui sebagai nama jalan, gedung atau fasilitas lainnya di Indonesia. Beliau mempertahankan NKRI dalam keadaan sakit dan tak berdaya. Tetapi semangatnya memperjuangkan kemerdekaan lah yang membuatnya bergerak masuk jauh ke dalam hutan, melintasi jurang dan naik turun gunung, menghindari pasukan Belanda dan berperang secara gerilya. Sungguh luar biasa kisah beliau, mungkin jika saya dalam posisi itu, saya sudah menyerah pada keaadaan tersebut. Tetapi dengan adanya kisah Jenderal Sudirman, ia mencontohkan pada pemuda-pemudi saat ini bahwa, dalam keadaan apapun kita tidak boleh menyerah memperjuangkan hak kita dan membela kebenaran. Seharusnya ada pelajaran khusus ya di sekolah mengenai sejarah beliau.

Kekurangan beliau adalah kesehatannya yang tidak baik. Tubuhnya dicecar oleh virus TBC yang merenggut sebelah paru-parunya. Kegemarannya merokok tingwe (nglinting ndewe/melinting rokok sendiri) menjelaskan betapa sulitnya ia lepas dari belenggu penyakitnya. Akhirnya dokter mengangkat sebelah paru-parunya agar sakitnya tidak bertambah parah, dan alhasil kondisi Pak Jenderal menjadi lebih lemah dari sebelumnya.

Salah satu pelajaran yang saya ambil dari kisah beliau adalah "Totalitas dalam komitmen". Dari sosok beliau, didapatkan bahwa kita harus berjuang untuk hak kemerdekaan yang sudah di depan mata, bertanggung jawab atas jabatan yang diemban dan mengorbankan segala yang kita miliki, apapun kondisinya kita mesti berjuang sampai kita benar-benar mati, selama membela kebenaran... tidak ada kata menyerah.


Kisah yang saya baca bersumber dari Ensiklopedia seri 1997, artikel Wikipedia, berbagai bacaan di internet dan sebuah novel karya Ayi Jufridar berjudul "693KM JEJAK GERILYA SUDIRMAN". Buku ini mengisahkan Sang Jenderal dari sudut pandang orang pertama dan cara pendekatan yang lebih emosional dan manusiawi, tidak seperti membaca artikel, wikipedia atau biografi.

CAPTION : #Pemimpin #Pantang_menyerah #Nasionalisme #Perjuangan #Totalitas


 HIDEYOSHI TOYOTOMI - THE SWORDLESS SAMURAI

Alkisah terdapat seorang anak di sebuah desa terpencil di wilayah Jepang. Ia anak seorang petani yang hidupnya penuh penderitaan karena keadaan Jepang yang sangar chaos, pembunuhan oleh samurai dan perang antar klan terjadi dimana-mana. Perawakannya yang buruk rupa, membuatnya sulit bergaul dengan orang lain. Ia pun berkelakuan buruk di sekolah sehingga dipulangkan, tak lama kemudian orang ini meminta izin  kepada ibunya, untuk merantau mencari kerja.

Tetapi kita tidak pernah tahu apa yang terjadi selanjutnya, dengan penampilan sederhana, siapa yang tahu ia menjadi seorang pemimpin legendaris di Jepang, menyatukan Jepang dalam satu panji. Bahkan konon katanya ia menghancurleburkan pertahanan musuh tanpa menarik pedangnya. Beliau adalah Hideyoshi Toyotomi. Ia adalah mantan ajudan dari Oda Nobunaga, seorang Samurai ternama saat itu.

Dengan tekad yang tinggi, ia yang melihat "ketidakbenaran" terjadi dimana-mana, bertekad untuk mengakhiri semuanya. Dengan cara menyatukan Jepang, ia berharap perdamaian akan datang dengan sendirinya. Namun tidak semudah itu ya... ia memulai karir kepemimpinan hanya berawal dari pembawa sendal Oda Nobunaga.... hmmm... kok bisa ya, jongos berakhir menjadi kaisar... hmmm... Dari sanalah saya terbesit membaca kisahnya, sepertinya sangat menarik. Setelah membaca kisahnya, ternyata beliau yang seorang pembawa dan penjaga sendal ini, sering memberi masukan-masukan berkualitas



















0 komentar:

Simbol Standar Pola dan Warna Batuan Peta Geologi

03.34 REPUBLIK MEMESIA 0 Comments


Sehubungan dengan adanya ujian tengah semester di kampus, postingan ini dibuat biar jadi catatan sekaligus jadi bahan buat berbagi dengan teman-teman. Kebetulan rasa penasaran lagi menggebu-gebu, saya putuskan mencari informasi dan memposting materi ini di blog.

Jadi waktu itu ada ujian tengah semester genap dari mata kuliah Pengenalan Data Geologi dan Sumber Daya Geologi. Sebenernya secara umum mata kuliah itu belajar mengenai data apa saja yang ada di lingkup geologi dan perpetaan. Kebanyakan mahasiswa diajarin soal peta kontur dan peta bencana.

Tapi waktu UTS yang ngaret itu dimulai, teman-teman pada kaget liat soal tentang simbol pola batuan dan warna batuan sesuai standar internasional di peta geologi. Karena kita pikir soal yang keluar ga jauh dari materi yang diberikan, cuma apa yang sudah disampaikan gitu... Akhirnya kita curi-curi kesempatan melakukan jurus ninja buat online pegang smartphone dan nyontek berjamaah. Hasilnya sih ketemu pola/pattern batuan, karena dulu pernah baca dan dikasih tau akhirnya ingat. Berikut nih pola singkat dan lengkapnya :

Ini untuk simbol batuan yang umum


Ini simbol pola batuan yang lebih banyak lagi, klik kanan "open image in new tab" biar lebih jelas

Tapi pas pola warna ternyata berbeda beda ya, dari hasil pencarian satu dan lainnya berbeda-beda. Karena ga ada yang yakin akhirnya kita mengarang puisi bebas dan sampailah itu UTS dikumpulkan.
Sepulang kuliah sih saya cari-cari tapi ternyata untuk artikel dan materi berbahasa Indonesia sangat jarang dan kurang lengkap di internet. Akhirnya terpaksa baca artikel orang luar negeri yang bahasanya bikin sakit kepala. Dapatlah hasil berikut :

PDF mengenai standarisasi simbol, bisa di download di tanda >> atau di lihat lebih besar. Ini aturan standarisasi simbol dan warna dari Geologi Amerika 

Ini yang dari Indonesia, kurang begitu jelas simbol batuannya


Artikel tentang Geologi nih, lumayan buat baca-baca dan nambah pengetahuan tentang perpetaan
Kelihatan di situ ternyata ada beberapa jenis tipe standarisasi yang digunakan. Jadi menurut saya untuk menjelaskan warna ini adalah batuan ini harus dicantumkan tipe standarisasi yang digunakan. Atau soal kita tambahin jenis standarisasi yang digunakan. 

Pola/pattern dan warna dibutuhkan agar tidak terjadi salah tafsir dalam suatu peta dengan peta lainnya. Semua pembaca peta geologi mengacu pada suatu standar yang menjelaskan bahwa simbol batuan ini dengan yang berada pada peta lainnya sama.

Menurut saya masih banyak kekurangan dari artikel ini, bagi yang ingin memberikan kritik dan saran serta masukan bisa tulis saja di kolom komentar. Tentu partisipasi anda akan kami hormati. Terima kasih sebanyak-banyaknya telah membaca dan memperhatikan. Salam geo-info...
 

SUMUR --- Kalau mau baca lebih lengkap kunjungi alamat ini : THE PREPARATION OF ILLUSTRATIONS FOR REPORTS OF THE United STATES GEOLOGICAL SURVEY By John L. RidgwayMethods to create ArcMap® styles with examples for lithology and time By Lorre A. Moyer, Jordan T. Hastings, and Gary L. Raines Penyusunan Peta Geologi Standar Nasional Indonesia ...

0 komentar: